Sel punca (stem cell)
merupakan sel yang relative belum terspesialisasi dan dapat mereproduksi diri sendiri
secara tak terbatas dan apabila terdapat pada kondisi yang sesuai maka sel-sel
tersebut dapat berdeferensiasi menjadi sel-sel terspesialisasi dari satu tipe
sel atau lebih (Cambell N. A. et al. 2008).
Selain itu juga, dibanyak jaringan mereka bertindak layaknya system perbaikan
internal (Internal Repair System), ketika Stem cell membelah,
masing-masing sel baru memiliki potensi tetap sebagai Stem cell atau menjadi
sel jenis lain dengan fungsi yang spesifik, seperti sel otot, sel darah merah,
atau sel otak (Saputra V. 2006).
1.
Dogma
Lama yang Terbantahkan
1. Kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi sel lain
(differentiate). Dalam hal ini stem
cell mampu berkembang menjadi berbagai jenis sel matang, misalnya sel saraf,
sel otot jantung, sel otot rangka, sel pankreas, dan lain-lain.
Gambar 1. Perkembangan sel embrio dan sifatnya (Yu Junying dan Thomson J.
A. 2006).
|
Gambar 2. Dr. John B. Gurdon (kiri) dan Dr.
Shinya Yamanaka (kanan) (di ambil dari http://trialx.com dan http://www.ucsf.edu)
|
Dogma biologi yang
selama ini di pegang bahwa sel dewasa pada hewan tidak akan terprogram untuk
berdeferensiasi kini goyah. Dr. John B.
Gurdon dan Dr. Shinya Yamanaka merupakan orang yang paling berjasa yang
mengubah persepsi tersebut (Nobel prize committee, 2012). Dr. John Bertrand Gurdon
adalah seorang ahli biologi berkebangsaan
Inggris, University of
Cambridge. Beliau dikenal untuk penelitian dalam kloning dan transplantasi nuklir, Dr Gurdon menerima
Penghargaan Lasker pada tahun 2009 dan sekarang Hadiah Nobel untuk Fisiologi atau Kedokteran 2012. Gurdon
lebih popular padan masanya yaitu
sekitar tahun
1995, penghargaan nobel diberikan
berkat jasanya untuk pertama kalinya mengklon telur berudu (Nobel
Prize Committee, 2012).
Gambar 3.
Percobaan Dr. John B. Gurdon (Nobel prize committee, 2012).
1.
Penghilangan
inti sel dengan menggunakan UV.
2.
Penggantian
inti sel dengan inti sel dari sel epitel usus kodok
3.
Beberapa
berkembang dan beberapa tidak berkembang
4. Uji coba pada hewan hewan mamalia
|
John B. Gurdon menggunakan UV untuk
menghilangkan inti sel telur kodok, kemudian diganti dengan inti sel epitel
usus, beberapa sel yang hasilkan tidak tumbuh, akan tetapi beberapa sel yang
lain dapat tumbuh menjadi berudu (Nobel prize committee, 2012). Pada percobaan-percobaan berikutnya di uji cobakan ke
hewan-hewan mamalia, sehingga percobaan inilah yang menjadi dasar Klonning
(Gambar 3).
Gambar
4. Tingkat Penerimaan Clonning berdasarkan moral menurut agama Islam
(Pratiwi R.
2012).
|
A.
2. Metode iPS (induced Pluripotent
Cell) dan Penelitian Terkait
Gambar
5. Pengujian iPS (induced
Pluripotent Cell) (Rodolfa T. K. dan Eggan K. 2006)
A.
Transformasi cDNA dan G418 selection.
B.
Seleksi gene, sel positif menghasilkan β-galaktosidase dan menjadi resisten terhadap konsentrasi
tinggi neomisin.
C.
ES (embryonic stem cell), iPS-MEF(mouse embryonic fibroblasts)
|
Gambar 6.
Pengujian koloni G418 dengan kombinasi gen factor (Rodolfa T. K. dan Eggan
K. 2006).
|
Pada
percobaan selanjutnya, koloni tidak terbentuk apabila factor gen Oct3 / 4
atau Klf4 di hilangkan. Penghapusan Sox2 mengakibatkan hanya beberapa
G418-tahan koloni. Ketika c-Myc dihilangkan, G418-tahan juga tidak ada
tanda-tanda pluripotent (Rodolfa T.
K. dan Eggan K. 2006, Takahashi K., dan Yamanaka, S. 2006). Pemindahan satu
factor tidak menunjukkan adanya tanda-tanda pluripotent sehingga disimpulkan
bahwa Oct3 / 4, Klf4, Sox2 , dan c-Myc memainkan peran penting dalam generasi
sel iPS dari MEFs (Yamanaka, S. 2012a). Kombinasi dua factor dari 4 kandidat
tadi juga tidak menghasilkan hasil maksimal, sedangkan pemberian 3 faktor
Oct3/4, Sox2 dan klf4 menghasilkan koloni, tapi penampakannya berbeda dari 4
faktor, hal serupa juga terjadi pada kobinasi Oct3/4, Sox2 dan C-Myc (Gambar 6) (Rodolfa T. K. dan Eggan K. 2006, Takahashi K., dan Yamanaka, S.
2006a).
Sejak
tahun 2006, setelah pertama kalinya stem cell dilakukan pada sel dewasa, banyak
penelitian yang dilakukan, selain karena semakin longgarnya peraturan yang
berkaitan dari segi pemerintah, social, budaya dan agama. Setidaknya ada 100 laporan yang membahas
penelitian ini (Rodolfa T. K. dan Eggan K. 2006). Kekhawatiran menggunakan
virus dalam aplikasi pengobatan membuat para ilmuan dalam beberapa tahun
terakhir memikirkan metode-metode lain. Metode ini meliputi yang dilaporkan
beberapa ilmuan; plasmid, Sendai virus, adenovirus, sintesis RNA, dan protein (Rodolfa
T. K. dan Eggan K. 2006, Nobel prize committee, 2012). Selain itu, upaya telah
dilakukan untuk menginduksi pemprograman ulang oleh molekul kecil. Di
antaranya, plasmid dan Sendai virus sekarang secara rutin digunakan di banyak
laboratorium (Rodolfa T. K. dan Eggan K. 2006, Nobel prize committee, 2012). Di Pusat Penelitian your iPS dan Aplikasi,
Kyoto University, metode favorit yang digunakan adalah menggunakan plasmid
episomal baik retrovirus atau plasmid episomal untuk penelitian in vitro.
Mereka lebih memilih metode ini karena lebih sederhana dan reproduktif (Rodolfa
T. K. dan Eggan K. 2006).
Pada aplikasi medis, dalam waktu yang begitu
singkat setelah ditemukan, banyak penyakit yang dapat disembuhkah antara lain
Amyotrophic lateral sclerosis (ALS), Rett syndrome, spinal muscular atrophy
(SMA), α1-antitrypsin deficiency, familial hypercholesterolemia dan glycogen
storage disease type 1A, dan sebagainya termasuk beberapa syndrome seperti Leopard
syndrome (Nobel prize committee, 2012) dan penyakit Alzeimer yang penelitiannya
sekarang masih berjalan (Israel et al. 2012). iPSCs dapat digunakan dalam
bioteknologi hewan dan rekayasa genetika. Monyet, babi, dan anjing. Di masa
depan, mungkin dapat digunakan untuk transplantasi organ manusia (Yamanaka S.
2012a). strategi yang sama. Sejauh ini para ilmuan masih berusaha mencari
faktor tunggal untuk dijadikan kombinasi.
A. 2.
Tantangan Penelitian
Gambar 7. Sifat overlapping antara ESC dan iPSC
(Yamanaka, S. 2006a, Yamanaka, S. 2012b)
|
KAJIAN PUSTAKA
Cambell N.
A., Reece J. B., Urry L. A., Cain M. L., Wasserman S. A., Minorsky P. V., &
Jackson R. B. 2008. Biologi, edisi 8,
jilid 1. Jakarta= Erlangga.
Cambell N.
A., Reece J. B., Urry L. A., Cain M. L., Wasserman S. A., Minorsky P. V., &
Jackson R. B. 2009. Biology 9th
edition. E-book
Dallman.
2009 video. Youtube. Essential Cell biology, 3 rd Edition by Albert, Bray,
Hopkin, Johnson, Lewis, Raff, Robert, dan Walter. By Gorland Science
Israel et
al. 2012. Probing sporadic and familial Alzheimer’s disease using induced
pluripotent stem cells. doi:10.1038/nature10821
Lefkowitz R.
J., 2004. Historical review: A brief history and personal retrospective of
seven-transmembrane receptors. TRENDS in Pharmacological Sciences Vol.25 No.8
Linse S. S.
2012. Studies of g-protein–coupled
receptors. The nobel committee for chemistry. Box 50005 (lilla frescativägen 4
a), se-104 05 stockholm, sweden
Nobel prize
committee, 2012. Mature cell can be reprogrammed to become pluripotent.
Pratiwi R. 2012.
Aplikasi Dan Rekayasa Materi Genetik Pada Hewan Dan Manusia. PPT matakuliah
rekayasa genetika 2012.
Pressmeddelande, 2012. The Nobel
Prize in Chemistry 2012. BOX 50005, SE-104 05 Stockholm, Sweden.
Rodolfa T.
K. dan Eggan K. 2006. A Transcriptional Logic for Nuclear Reprogramming. Cell
126, August 25, 2006 ©2006 Elsevier Inc : 652-656.
Saputra V.
2006. Dasar-dasar Stem Cell dan Potensi Aplikasinya dalam Ilmu Kedokteran. Business Development
Corporate Department, PT Kalbe Farma Tbk. Jakarta, Indonesia. Cermin Dunia
Kedokteran No. 153.
Steward K.
B. 2007. The Human Genetic Code- The
Human Genome Project and Beyont. (www. Genetic. Edu. Au).
Takahashi,
K., dan Yamanaka, S. (2006). Induction of Pluripotent Stem Cells from Mouse
Embryonic and Adult Fibroblast Cultures by Defined Factors. J. Cell. 126.
Williams R.
2010. Robert Lefkowits: godfather of G Protein-Coupled Receptor. http://circres.ahajournals.org/cgi/content/full/106/5/812.
Yamanaka S.
2012a. Induced Pluripotent Stem Cells: Past, Present, dan Future Shinya. Cel
press DOI 10.1016/j.stem.2012.05.005.
Yamanaka S.
2012b. Video pidato penerimaan nobel 2012. Download. http://www.ucsf.edu/news/2012/10/12915/shinya-yamanakas-road-2012-nobel-prize-medicine.
Yu Junying dan Thomson J. A 2006. Embryonic
Stem Cells. Science 20 Jan 2006; Vol. 311. No. 5759, p. 335
http://chile.usembassy.gov
The 15 Best Casinos Near Me - Mapyro
ReplyDelete15 Best Casinos Near Me 충청남도 출장안마 - Find your favorite slots and table games near you from 3500 casinos worldwide. No matter where 나주 출장샵 you're located, you can play 삼척 출장샵 for 서산 출장마사지 real 광명 출장마사지