Sequencing DNA secara otomatis menggunakan flurosense sebagai reporter. Metode ini pertama kali
diperkenalkan oleh Leroy Hood pada tahun 1986, yang
menggunakan radioaktif, autoradiografi dialih fungsikan dengan menggunakan
detector yang diintegrasikan dengan computer (Anonym, 2005).
Penggunaan radioisotope
memiliki bahaya dalam menggunakan dan limbah, selain itu harganya yang juga
mahal. Degnan cara menempelkan flouresense
dye, pada tiap basa nukleotida
(ddATP, ddTTP, ddGTP, ddCTP) membuat setiap basa tersebut mampu memberikan
signal yang berbeda-beda, tergantung pada posisi mana proses elongasi itu berakhir. Metode elektroforesis
membedakan pada satu jalur. Kemudian di deteksi oleh sinar laser sehingga mampu
menghasilkan cromatografi seperti pada Gambar 1.
Gambar 1. Prinsip kerja mesin sekuencing otomatis
Pada tahun 1986, L. Hood, L. Smith dan teman-teman kerjanya mendeskripsikan
sekuencing berdasarkan penempelan flouresense yang menggambarkan cara kerja
mesin DNA sequencing otomatis.
Instrument tersebut kemudian di produksi oleh Applied Biosystems.
Pengembangan selanjutnya yaitu metode kapilar, yang memungkinkan analisa yang
lebih akurat, tujuan utama modifikasi-modifikasi yang di lakukan adalah untuk
mempercepat waktu dalam pelaksanaan. Pada tahun 1998 metode kapiler sudah dapat
di lakukan dan di manfaatkan pada project Human
Genome Project (HGP) dan mampu mensekuen 1 Mb per hari.
Pemisahan
produk dari reaksi sekuensing dideoksi berlabel radioaktif atau neon secara
historis dilakukan dalam gel poli-akrilamida slab, misalnya jenis yang
digunakan dalam 96-lane ABI 377 (Gambar 2). Kelemahan dari metode ini diantaranya
perlunya mempersiapkan gel baru untuk
setiap sekuensing, pengisian sampel secara manual ke gel, membutuhkan waktu running
yang relatif lama (8 ~ 10 jam untuk
resolusi fragmen DNA 1KB).
Sekuensing
elektroforesis kapiler merupakan serangkaian reaksi standar yang disusun sekuensing
DNA dideoksi (metode sanger), masing-masing satu sumur terdiri dari 8 baris x 12 kolom dan 96 plat . Serangkaian ultra-tipis tabung
kapiler (0,1 mm di dalam lubang, 50 ~ 80 cm panjang) yang diisi dengan resin
campuran manik dan ditempatkan dalam array multi-kapiler. Salah satu ujung
array dipasang di plate Katoda bermuatan negatif [kanan] sehingga ujungnya
sejajar dengan setiap sumur pelat sampel. Penerapan tegangan tinggi menyebabkan
DNA berlabel dalam setiap sampel dapat memasuki kapiler yang sesuai, dan
bermigrasi meskipun menuju reservoir Anoda bermuatan positif. Karena tegangan
tinggi yang digunakan, pemisahan elektroforesis hanya membutuhkan 1 ~ 3 jam.
Seperti dalam elektroforesis gel biasa. fragmen yang lebih kecil bergerak lebih
cepat daripada yang lebih besar. Sebuah laser di ujung mendeteksi pewarna yang
berflourosense, dan panjang gelombang fluoresensi setiap fragmen dibaca oleh
fotometer saat melewati titik tetap.
Laser
dan fotometer bersifat stasioner, dan dapat mengaktifkan dan membaca beberapa
kapiler secara bersamaan sebagai aliran data terpisah: ini meminimalisir
masalah pelacakan jalur terpisah dalam gel acrilamite. Data mobilitas dikirim
ke komputer, dan kromatogram yang dihasilkan untuk setiap sampel yang pada dasarnya
identik dengan sistem papan gel. Konfigurasi alternatif dari array
kapiler dapat membaca 1, 4, 16, atau 48 sumur secara bersamaan, bergerak antara
sumur dari pelat sampel secara otomatis secara teratur.
No comments:
Post a Comment